Senin, 15 Juli 2013

10 Tempat Wisata Populer di Lampung

Potensi wisata Lampung memang seakan tak ada habisnya. Sekalipun akses menuju obyek wisata yang ada seringkali terganjal sarana infrastruktur yang belum memadai, namun tetap saja masih sanggup menarik minat banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Dari sekian banyak obyek wisata yang ada di Lampung, sedikitnya ada sepuluh objek wisata yang menjadi unggulan dengan mengunggulkan wisata alam seperti pantai, laut, hutan, gunung, Bendungan raksasa dan situs purbakala.
Kesepuluh obyek wisata andalan Lampung tersebut antara lain :

1. Teluk Kiluan


Saat ini nama Teluk Kiluan tengah naik daun. Wisatawan domestik akhir - akhir ini semakin banyak yang mengunjungi Teluk Kiluan. Hal ini tak lepas dari banyaknya netizen yang mempromosikan Teluk Kiluan melalui internet.
Teluk Kiluan berjarak 90 kilometer dari Bandar Lampung, tepatnya di Desa Kiluan Negri Kecamatan Kelumbayan Kabupaten Tanggamus, dan ditempuh selama kurang lebih 3 jam. Anda bisa mennyewa ojek motor atau mobil. Sebelumnya pastikan terlebih dahulu bahwa sopir yang anda sewa benar - benar mengetahui jalan menuju Teluk Kiluan. Hanya saja persiapkan diri anda karena akses jalan menuju Teluk Kiluan mengalami rusak parah.
Namun semua itu akan terbayar dengan pemandangan laut Teluk kiluan yang mempesona. Pasir putih, aksi lumba - lumba liar, dan kealamian suasana Teluk Kiluan ampuh menyihir wisatawan yang datang.

2. Menara Siger


 Menara Siger merupakan Landmark Lampung yang juga menjadi penanda titik nol di Sumatera Selatan. Menara ini memiliki bentuk yang khasdengan warna emas dan menjadi kebanggan masyarakat Lampung. Menara Siger berada di atas bukit dengan ketinggian 110 meter di atas permukaan laut. Menara ini menjadi simbol keagamaan, seni dan budaya, serta pendidikan. Hal ini disebabkan karena pengelola Menara Siger rutin menampilkan berbagai jenis kegiatan seni budaya, tempat digelarnya Istighotsah, dan dilengkapi dengan ruangan tempat wisatawan melihat Pelabuhan Bakauheni serta keindahan panorama laut di sekitarnya.


3. Tanjung Setia



Merupakan surga para pecinta bahari di Lampung Barat. Pantai Tanjung Setia terletak di sepanjang pantai barat Lampung. Tempatnya agak terpencil dan diselimuti hutan lebat di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan berjarak 273 kilometer atau sekitar 7 jam perjalanan darat dari Kota Bandar Lampung.
Pantai Tanjung Setia paling baik dikunjungi saat bulan Juni sampai Agustus karena ombaknya sangat ideal digunakan untuk berselancar. Selain itu wisatawan juga dapat menikmati kegiatan diving dan memancing yang asyik dilakukan di pantai ini.

4. Taman Nasional Way Kambas


Taman Nasional Way kambas merupakan salah satu cagar alam yang tertua di Indonesia. Terletak di ujung selatan Sumatra dan menempati areal seluas 1300 kilometer persegi dan menjadi rumah bagi gajah sekaligus sebagai pusat pelatihan Gajah. Anda bisa menikmati atraksi Gajah di Pusat Pelatihan Gajah pada sore hari dan terdapat sepak bola Gajah pada setiap akhir pekan. Selain itu anda dapat mencoba menunggang Gajah, mengamati kehidupan Gajah liar, serta mengunjungi taman yang ditumbuhi pohon buah – buahan tropis.

5. Anak Gunung Krakatau


 

Saat terjadi letusan dahsyat, Gunung Krakatau sekaligus melontarkan sebagian puncak gunungnya hingga menjadi asal usul Anak Gunung Krakatau. Gunung ini terletak di perairan Selat Sunda dan sangat dikenal baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain karena sejarah terbentuknya, kini Anak Gunung Krakatau menjadi obyek wisata yang menarik karena pemandangan kepulan lava merah kekuningan yang menyembur dari kawahnya. Juga terdapat pemandangan bawah laut serta keindahan pulau tropis dengan pepohonan dan kicaun burung yang menarik hati wisatawan untuk berkunjung. Selain itu terdapat pula hamparan pasir pantai yang hitam legam dan pemandangan dari puncak gunung yang sangat mempesona.

6. Taman Nasional Bukit Barisan

 Merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Barisan yang memiliki berbagai tipe vegetasi. Mulai dari hutan mangrove, hutan basah tropika, hutan pantai hingga pegunungan. Terdapat pula berbagai jenis tumbuhan dan habitat dari beruang madu, badak sumatra, tapir, siamang, ungko, dan berbagai satwa langka lainnya. Di Taman nasional Bukit Barisan ini anda juga dapat menikmati rangkaian wisata. Seperti berkemah, berwisata bahari, bersampan, berenang, mengamati hewan  dan tumbuhan langka dan atraksi budaya Festival Krakatau di Bulan Juli.

7. Wisata Pantai Kalianda Resort
 

Kawasan wisata ini lebih dikenal dengan sebutan Kalianda Resort, terletak di Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, lebih kurang 30 Km sebelah utara pelabuhan Ferry Bakauheni atau 1 jam dari kota Bandar Lampung.

Kawasan wisata ini mempunyai fasilitas seperti arena petualangan, tempat berkemah (Camping Ground) 4 buah, bungalow, jetsky, diskotik (open air) cafetaria yang menghadap ke arah pantai, ruang pertemuan, musholla, penyewaan sepeda, perahu dayung / kayak.

Banyak kegiatan yang dapat dilakukan pada teluk kecil didepan resort wisata ini antara lain : adventure tour ke krakatau dan pulau-pulau sekitar Teluk Lampung bagian selatan, diving di Pulau Sebuku, memancing boating sekitar Teluk Belantung, jetsky, dll.



 8.  Taman Wisata Lembah Hijau




Taman Wisata Lembah Hijau yang berlokasi di JI. Radin Imba Kesuma Ratu, Kampung Sukajadi, Kel. Sukadanaha, Kec. Tanjung Karang Barat, Bandar lampung, kini menjadi andalan bagi wisatawan yang berkunjung ke Lampung. Fresh and Natural, demikian motto obyek Taman Wisata Lembah Hijau ini yang sejalan dengan kondisi lingkungan yang bersih, sehat, nyaman, aman dan alami. Karena itu, menariknya Taman Wisata Lembah Hijau ini merupakan perpaduan sebuah Taman Rekreasi pegunungan dan area satwa yang menempati suatu area berbukit, lembah serta sebuah sungai kecil berarus deras yang membelah kawasan wisata ini.
Ditambah berbagai fasilitas penunjang di Taman Wisata Lembah Hijau sangat lengkap, bervariasi seperti naik kuda, onta, rute jogging, tempat santai keluarga, kano, membuat wisatawan semakin enjoy dan betah menikmati musim liburan. Berbagai fasilitas Taman Wisata Lembah Hijau mulai koleksi satwa-satwa sekaligus penangkarannya, bahkan hutan lindung dan catchment area sehingga kawasan ini berkonsep cagar alam, adat, budaya, dan objek wisata, yang komposisinya 80% areal alami terbuka dan 20% bangunan.
Water boom di Taman Wisata Lembah Hijau satu-satunya dilengkapi dengan water splash. Tidak hanya itu, Taman Wisata Lembah Hijau juga dilengkapi dengan outdoor activity untuk outbond, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak, serta restoran dan cottage. Taman Wisata Lembah Hijau juga dilengkapi taman flora dan fauna. Ini bisa dijadikan sebagai wahana pembelajaran anak dalam menggali jenis jenis satwa dan tumbuhan. Ada juga kebun herbal yang dilengkapi dengan pondok herbal. Hanya sedikit disayangkan tempat wisata ini kurang mendapat perawatan yang maksimal.


9. Bendungan Batu Tegi.



Satu lagi, pesona alam yang masih terjaga ada di Provinsi Lampung yaitu Bendungan Batutegi. Bendungan raksasa yang berlokasi di Kabupaten Tanggamus ini kini mulai dilirik oleh turis lokal dan mancanegara.
Selain keindahan alamnya yang menarik, jarak tempuhnya tidak terlalu jauh dari kota Bandar Lampung menjadi daya pikat tersendiri. Fasilitas yang ditawarkan antara lain kita bisa menyewa perahu yang tersedia di dermaga sekitar Bendungan Batutegi tersebut. Selain itu kita juga bisa memancing dan kalau beruntung anda bisa membawa pulang berbagai jenis ikan yang hidup di bendungan ini, seperti ikan baung, gabus atau patin.

Apabila tidak mendapat ikan anda jangan buru-buru kecewa. Sebab ada bisa membeli ikan di sekitar bendungan. Banyak penduduk sekitar bendungan yang menjual ikan. Yang menariknya lagi, di Bendungan Batutegi berdiri Monumen 13. Monumen ini dibuat untuk mengenang 13 korban jiwa saat pembangunan bendungan tersebut. Di monumen tersebut, juga dicantumkan 13 nama korban jiwa tersebut.

Bagi Anda yang belum pernah ke sana, perlu dicoba untuk datang ke Bendungan Batutegi. Dijamin Anda akan ditakjubkan dengan pemandangan alam sekitar dan udara yang begitu sejuk, serta asyik untuk dinikmati. Hanya saja anda perlu lebih berhati-hati menuju wisata tersebut. Karena jaminan keamanan menuju Bendungan belum terlalu memuaskan. 


 10.  Taman Purbakala




Taman Purbakala Pugungraharjo yang terletak di Desa Pugungraharjo, Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur. Taman Purbakala Pugungraharjo merupakan  peninggalan nenek moyang  yang sampai pada kita, yang berasal dari tradisi Megalith dan Klasik dan berkembangnya Agama Islam. Adapun yang dimaksud dengan tardisi megalitik adalah merupakan salah satu jenis kebudayaan zaman Pra-sejarah, dimana nenek moyang kita belum mengenal tulisan-tulisan. Ciri dari tradisi megalitik adalah diwakili dengan alat-alat kehidupan yang terbuat dari batu-batu besar, misalnya: menhir, dolmen, kubur batu, keranda dll.

Sedangkan yang dimaksud dengan tradisi klasik adalah tradisi yang berlangsung setelah nenek moyang kita mendapat pengaruh kebudayaan Hindu/Budha. Kurun waktunya diperkirakan berlangsung dari abad ke VI sampai Abad XV Masehi ( ± 1.000 tahun lampau). Pengaruh Islam ini dibuktikan dengan diketemukan prasasti Dalung dan Batu Nisan.

Taman Purbakala Pugungraharjo merupakan salah satu tempat di daerah Lampung yang mempunyai arti tersendiri bagi para arkeolog dan peneliti. Di tempat ini banyak dijumpai temuan-temuan yang berasal dari tradisi Megalitik, Klasik dan Islam. Temuan benda-benda purbakala di situs Taman Purbakala Pugungraharjo ini berlangsung setelah adanya warga transmigrasi lokal dari desa Batanghari, Sekampung, yang tergabung dalam BRN (Biro Rekonstruksi Nasional) pada tahun 1954 dan jumlah warga transmigrasi pada waktu itu berjumlah 78 KK, yang sedang membuka hutan Pugung untuk tempat tinggal, pertanian, ladang dan sawah .
Desa Pugungraharjo dahulu masih merupakan hutan yang sangat lebat dan angker namanya hutan Pugung , setelah ber abad-abad ditinggalkan penghuninya. Nama desa Pugungraharjo sampai sekarang masih sulit diketahui asalnya, ada yang mengatakan bahwa nama tersebut diambil dari dua bahasa yaitu bahasa Lampung dan bahasa Jawa. Pugungraharjo berasal dari dua buah suku kata, Pugung dan Raharjo. Pugung dalam bahasa Lampung yang berarti “gunduk tanah”(tempat yang tinggi), Raharjo dalam bahasa Jawa yang berarti Sejahtera, Pugungraharjo berarti “gunduk tanah yang sejahtera”.

Salah seorang warga transmigrasi yang bernama Bapak Kadiran (alm) yang sedang menyangkul di ladangnya , cangkulnya membentur sebuah batu setelah digali ternyata berupa arca yang masih utuh pada waktu itu tanpa lapik (alas arca) , arca ini diketemukan di situs Punden No.VII , tak jauh dari lokasi itu juga diketemukan lapiknya (alas arca), tepatnya di temukan pada tanggal 14 Agustus 1954.
Dari penemuan tersebut oleh Kepala Desa/tokoh masyarakat setempat  dilaporkan ke Lembaga Purbakala Jakarta pada tahun 1957.

Ke sepuluh tempat wisata unggulan ini memiliki berbagai daya tarik masing – masing bagi para wisatawan. Berbagai keunggulan wisata tersebut masih harus dibenahi baik sarana dan prasarana, akses jalan, maupun jaminan keamanan. Namun bagi wisatawan yang memiliki keinginan kuat untuk menikmati wisata di lampung, takkan ada halangan yang berarti yang mampu menyurutkan minat untuk mengunjungi berbagai objek wisata yang memang benar – benar elok dan mempesona.  (dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar